JAKARTA. Dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan, Danareksa telah menjalankan transformasi terhadap sejumlah perusahaan BUMN melalui berbagai strategi di antaranya restrukturisasi Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk menjadi perusahaan terkemuka.
Direktur Utama Danareksa Arisudono Soerono dalam media gathering Senin (28/11/2022) menjelaskan selain restrukturisasi PPA dan pengelolaan non-performing loan (NPL), pihaknya juga telah melakukan trasnformasi terhadap bisnis anak-anak usaha, antara lain menyiapkan perusahaan subklaster kawasan industri sebagai pengelola kawasan dengan cakupan lokasi dan layanan dukungan yang lengkap bagi investor.
Trasnformasi subklaster kawasan industri meliputi standardisasi infrastruktur dan layanan, penguatan recurring income, landbank expansion, dan konsolidasi back-office. Valuasi subklaster ini diestimasi bisa mencapai Rp56,1 triliun pada 2026, naik 280% dari 2022 yang sebesar Rp12,8 triliun.
Ari juga mengatakan transformasi juga dilakukan terhadap PT Nindya Karya sehingga menjadi perusahaan konstruksi berbasis green construction dengan pengembangan teknologi pendanaan yang efisien. Sehingga nilai perusahaan pada tahun 2026 akan mencapai Rp12,6 triliun pada dari sebelumnya Rp3,2 triliun.
Sedangkan transformasi model bisnis terhadap Balai Pustaka menjadi IP Licensing Company akan meningkatkan valuasi perusahaan menjadi Rp150 miliar pada 2026 dari Rp10 miliar. Untuk transformasi terhadap Kliring Berjangka Indonesia akan menjadi perusahaan digital berlisensi kliring dengan memanfaatkan perkembangan dan penguasaan teknologi akan meningkatkan nilai perusahaan pada 2026 mencapai Rp5,8 triliun, naik 76% persen dari Rp3,3 triliun pada 2022. (AM)