JAKARTA - PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) memproyeksikan pabrik Reycled polyster staple fiber (RePSF) di Medan, Sumatera Utara berproduksi komersial pada triwulan I 2023.
Victor Choi, Direktur INOV menyampaikan produksi pabrik RePSF Medan akan menyumbang 23% dari total kapasitas produksi sebanyak 40.000 ton per tahun. "Perusahaan telah mengalokasikan belanja modal US$ 6 juta tahun ini untuk membangun pabrik recycling center dan washing fasilities di kota-kota kecil dan menengah," katanya dalam siarn pers dikutip Rabu (7/12).
INOV memiliki lima pabrik eksisting terdiri atas tiga pabrik RePSF di Tangerang, Karanganyar, dan Mojokerto dengan total kapasitas produksi masing-masing 14.400 ton per tahun. Dua pabrik non woven (NW) dan homeware (HW) di Salatiga dan Palembang berkapasitas masing-masing 2.000 ton per tahun. Utilisasi pabrik saat ini masih 90%.
Nantinya akan hadir tiga pabrik NW dan HW di Medan, Sumatera Utara serta di Gowa dan Takalar, Makassar dengan masing-masing kapasitas NW 1.300 ton per tahun, HW + NW 600 ton per tahun, washing 3.600 ton per tahun dan 1.080 ton per tahun.
Per September 2022, INOV mengantongi pertumbuhan pendapatan 15% menjadi Rp 533,99 miliar dari Rp 464,64 miliar. Namun votalitas kurs dan kenaikan harga komoditas, serta beban pokok penjualan berdampak pada capaian laba. Perusahaan merugi Rp 8,79 miliar dari sebelumnya mencetak laba Rp 25,69 miliar. (LK)