JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat frekuensi transaksi harian di pasar modal mencapai 1,31 juta kali dan kapitalisasi pasar tercatat Rp9.500 triliun atau US$600 miliar sepanjang tahun 2022. Nilai kapitalisasi pasar tersebut menyumbang 50% terhadap PDB Indonesia, ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.

Capaian frekuensi transaksi tersebut seiring dengan pertumbuhan jumlah single investor identification (SID) sepanjang 2022 sebesar 37,53% (yoy) atau mencapai 10,3 juta investor yang dalam 5 tahun terakhir didominasi investor generasi milenial dan zilenial dengan kontribusi 58,7%. "Menarik, dominasi investor domestik mencapai 55% dari seluruh investor dan generasi milenial dan zilenial adalah 58,7%. Itulah capaian yang luar biasa," kata Mahendra dalam acara peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2023, pada Senin (2/1/2023).

Ke depan, kata Mahendra, OJK akan memprioritaskan peningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas guna memacu pertumbuhan investor domestik yang dinilai masih sangat prospektif.

Pulihnya kembali aktivitas perekonomian domestik membuat aktivitas penghimpunan dana melalui pasar modal terus mengalami peningkatan. Hingga 29 Desember 2022, OJK mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 224 penawaran umum yang terdiri dari, 57 penawaran umum perdana saham, 44 Penawaran Umum Terbatas, 123 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dengan total nilai hasil Penawaran Umum sebesar Rp266,41 triliun. (AM)