MEDAN. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT) mengincar dana segar hingga Rp1,49 triliun dari Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO), yang selanjutnya akan dipakai untuk meningkatkan penyaluran kredit dan digitalisasi bisnis.

Menurut Hadi Sucipto, Plt Direktur Utama BSMT, sekitar 80% dana yang diperoleh lewat IPO akan dialokasikan untuk modal kerja. Termasuk untuk penyaluran kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif. “Sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital,” kata Sucipto, dalam konferensi pers hari ini.

Dari 20% tersebut, sebanyak 10% akan disalurkan untuk belanja modal termasuk pembukaan atau perpanjangan sewa kantor. Kemudian 10% lainnya untuk pengembangan jaringan ATM, digitalisasi layanan, dan peningkatan sistem keamanan.

Adapun roadshow dan penawaran awal (book building) saham BSMT dijadwalkan pada 5-18 Januari 2023. Penawaran umum diperkirakan berlangsung pada 1-3 Februari 2023 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2023.

Sebagaimana telah disampaikan dalam prospektus, BSMT menawarkan 2,93 miliar lembar saham dalam IPO. Setiap saham memiliki nilai nominal Rp250 per lembar, serta akan ditawarkan pada harga Rp350 sampai Rp510 per saham. BSMT menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas, dan PT Aldiracita Sekuritas sebagai joint lead underwriters.

Sepanjang tahun 2022, BSMT menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebanyak Rp31,9 triliun. Perseroan juga terus menjaga kualitas kreditnya, dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) pada level 1,21%. (KR)