JAKARTA. Holding badan usaha milik negara (BUMN) bidang asuransi dan penjaminan, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG) membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp3,44 triliun sepanjang 2022 (unaudited), naik tipis 0,5% dari perolehan laba tahun sebelumnya sebesar Rp3,42 triliun.

Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea mengatakan kenaikan laba bersih konsolidasi 2022 (unaudited) sebesar 0,5% berasal dari kenaikan pendapatan underwriting dan kenaikan pendapatan jasa keuangan dan pengelolaan Gedung. Kenaikan pendapatan juga berasal dari hasil investasi dan pendapatan lain-lain terutama dari penerimaan denda sumbangan wajib pada Jasa Raharja, katanya seperti dikutip dari Rapat Dengan Pendapat Komisi VI DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2023).

Pertumbuhan juga terjadi pada pendapatan premi bruto IFG yang naik 0,5% (yoy), dari Rp26,71 triliun menjadi Rp26,84 triliun pada 2022. Sedangkan pendapatan premi bruto itu disumbang dari seluruh anak usaha dan paling signifikan disumbang oleh IFG Life, Jamkrindo, dan Jasa Raharja

IFG adalah holding BUMN yang membawahi  PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Grahaniaga Tatautama. IFG Life adalah juga perusahaan asuransi jiwa yang dibentuk untuk menyelesaikan skandal kasus PT Asuransi Jiwasraya yang berdasarkan audit memiliki kewajiban sebesar Rp59,7 triliun. (AM)