JAKARTA - Kementerian Perdagangan targetkan bursa aset kripto ditargetkan rampung pada awal Semester I 2023.

Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan menyampaikan bura kripto diperlukan karena aset kripto akan berkembang pesat pada 2023. "Meski nilai transaksi aset kripto melemah tahun 2022, tapi di sisi lain banyak perusahaan yang mengintegrasikan teknologi blockchain dalam kegiatan usahanya," katanya dalam siaran pers dikutip Jumat (3/2).

Transaksi aset kripto pada 2022 sebesar Rp 296,66 triliun, turun dibandingkan nilai transaksi kripto pada 2021 sebesar Rp 859,4 triliun. Sedangkan pada 2020, nilai transaksi kripto tercatat Rp 64,9 triliun.

Menurut dia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akan menjadi pengawas dan pengatur perdagangan aset kripto merujuk pada Peraturan Bappebti No.13/2022 tentang Perubahan Peraturan Bappebti No.8/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto Berjangka. (LK)