TDPM - PT. Tridomain Performance Materials Tbk

Rp 0

0 (0%)

JAKARTA – Pada tahun 2023, PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM), perusahaan penyedia bahan baku khusus untuk sektor properti dan automotif, berencana untuk berbenah secara organisasi dan kinerja untuk memulihkan dirinya dari krisis finansial yang tengah dihadapi.

Menurut pemaparan Stephanus Ardhanova, Direktur Utama TDPM, pada acara Public Expose 2023 di Jakarta Rabu lalu (1/2), TDPM akan meningkatkan sisi operasionalnya. Salah satunya adalah mencari penyuplai barang yang berkualitas tinggi dan terjangkau agar perusahaan dapat meningkatkan optimisasi aset dan efisiensi, serta memproduksi produk ramah lingkungan. Ia juga menargetkan kenaikan pendapatan dan perluasan pangsa pasar. “Karena permintaan dalam negeri masih rendah, kami mempertimbangkan untuk melakukan ekspor ke Asia dan Australia,” tambahnya.

TDPM diketahui tengah menanggung status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sejak April 2021 karena krisis keuangan pada awal masa pandemi COVID-19. Untungnya, sesuai dengan target tahun 2022, TDPM dan kreditur telah mencapai kesepakatan damai pada Maret lalu, yang mengatur bahwa TDPM dapat mencicil utangnya selama 6 tahun ke depan. Tahun ini, TDPM berencana untuk terlepas dari suspensi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain restrukturisasi keuangan, TDPM juga merampingkan struktur organisasinya dengan melakukan divestasi sahamnya di PT Eternal Buana Chemical Industries dan PT Eterindo Nusa Graha. Perseroan mengalihkan sahamnya kepada investor strategis lain, sehingga kedua anak perusahaan tersebut hanya menjadi perusahaan asosiasi. Hal ini pun mengurangi beban yang harus ditanggung TDPM dan meningkatkan efisiensinya.

Anton Hartono, Direktur TDPM, menyebutkan bahwa pihaknya bergantung pada permintaan plasticisers dan acrylamides untuk meningkatkan penjualan tahun ini. “Kami memiliki target yang cukup tinggi untuk pertumbuhan pendapatan kami, yaitu sebesar 20%. Namun, secara umum, kami menargetkan untuk mencapai 5% hingga 20% pertumbuhan di tahun 2023,” tambahnya. Namun, Ardhanova kembali menekankan bahwa TDPM akan lebih berfokus untuk menghasilkan pertumbuhan laba usaha yang sehat. (ZH)