JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan inflasi di posisi 5,47% di Februari 2023 dibandingkan Februari 2022 di level 2,06% (year on year). Namun secara bulanan (month to month), inflasi di bulan lalu tercatat 0,16%, lebih rendah dari Januari 2023 di posisi 0,34%.

Data BPS yang dikutip Kamis (2/3), komoditas yang menyumbang inflasi terbesar antara lain, bensin, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek, tarif angkutan udara, tarif air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan tarif angkutan dalam kota.

Tekanan inflasi oleh komponen harga diatur pemerintah pada Februari 2023 yaitu sebesar 12,24%. Catatan itu masih tinggi meski melandai dibandingkan pada Januari 2022 di posisi 12,28%.

Posisi inflasi pada Januari 2023 di level 5,28% lebih tinggi dari Januari 2022 sebesar 2,18% di masa pandemi COVID-19. Jejak inflasi naik di atas 5% mulai berlangsung sejak September 2021 sebesar 5,95%. (LK)