JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada semester I tahun ini. Dana yang dihimpun dari IPO tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi ladang migas.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan dana dari hasil IPO PHE akan digunakan untuk menggenjot volume produksi minyak karena sebagian kebutuhan minyak dalam negeri dipenuhi dari impor dan di saat yang sama kebutuhan minyak dalam negeri terus meningkat.

Menurut dia, PHE harus melakukan ekspansi karena produksi turun sedangkan kebutuhan minyak di dalam negeri naik. “Jika tidak, maka kemungkinan impor akan makin besar,” kata Arya dalam satu acara pekan ini.

Jadi, kata dia, kebutuhan untuk ekspansi akan dipenuhi dari dana hasil IPO, di antaranya untuk mengakuisisi ladang migas. "Akuisisi bisa, sumur baru bisa, mana saja bisa. Pokoknya komposisi antara impor dan local akan terpenuhi," katanya.

Meski tak menyebutkan nilai IPO PHE, tapi Arya menyebutkan bahwa IPO PHE diharapkan akan lebih besar dari PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Sedangkan IPO PGEO bulan lalu mencapai sekitar Rp9,05 triliun. (AM)