JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 140,3 miliar di Februari 2023, naik US$ 9,5 milar dalam enam bulan terakhir sejak September 2022 sebesar US$ 130,8 miliar. Posisi ini mempertebal kemampuan pembiayaan impor hingga 6 bulan ke depan.

Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) menyampaikan cadangan devisa mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan stabilitas makroekonomi dan pemulihan ekonomi nasional. "Posisi cadangan devisa setara pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor berikut pembayaran utang luar negeri pemerintah," katanya dalam siaran pers dikutip Rabu (8/3).

Posisi cadangan devisa per Februari 2023 dinilai di atas standard internasional sekira 3 bulan impor.

Menurut dia, peningkatan cadangan devisa dipengaruhi penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Cadangan devisa menunjukkan tren kenaikan secara konstan, meski sempat terkoreksi pada Oktober 2022 menjadi US$ 130,2 miliar. Pada Januari 2023, cadangan devisa naik menjadi US$ 139,4 miliar dari Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar. (LK)