JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menegaskan tidak ada opsi bailout (dana talangan) untuk penyelamatan Silicon Valley Bank (SVB), yang telah kolaps hanya dalam waktu 48 jam.

Hal tersebut disampaikan oleh Janet Yellen, Menteri Keuangan AS, setelah menggelar rapat pada Jumat (10/3) kemarin. “Selama krisis keuangan, ada banyak investor dan pemilik dari bank besar yang di-bailout. Reformasi sudah dilakukan dan berjalan pada tempatnya. Kami tegasan jika kami tidak akan melakukan bailout lagi," kata Yellen, dalam sebuah sesi wawancara di CBS.

Sebagai catatan, SVB telah ditutup pada akhir pekan lalu. Bank yang rajin memberi pendanaan untuk startup dan venture capital tersebut, memiliki total aset sebanyak US$209 juta atau sekitar Rp3.228,1 triliun.

Sebelumnya para nasabah dan investor SVB melakukan penarikan dana besar-besaran. Sampai dengan Kamis (9/3) kemarin, jumlah penarikan modal SVB telah mencapai US$42 miliar atau sekitar Rp648,69 triliun.

Sementara itu dalam regulasi Lembaga Penjamin Simpanan AS (FDIC), jumlah dana simpanan nasabah yang dijamin hanya sebesar US$250 ribu atau sekitar Rp3,86 miliar. FDIC memperkirakan 89% dari simpanan SVB tidak bisa dijamin, karena berasal dari kalangan bisnis yang melakukan penyimpanan dana dalam jumlah besar. (KR)