JAKARTA - Credit Suisse akan meminjam US$ 54 miliar dari, Bank Sentral Swiss (Swiss National Bank) guna menopang likuiditas dan meraih kepercayaan investor pasca penurunan harga sahamnya. Langkah itu dilakukan ditengah munculnya kekhawatiran lanjutan akan krisis perbankan global.

Dikutip Reuters.com pada Kamis (16/4), pengumumam Bank Swiss akan adanya rencan pinjaman itu guna menghentikan aksi jual saham di pasar keuangan pada perdagangan sesi perdana di bursa Asia. Aksi itu terkait kondisi di Eropa dan Amerika Serikat (AS), di mana investor mencemaskan potensi penurunan deposito bank global.

Credit Suisse, dalam pernyataannya, akan menggunakan opsi pinjaman dari Bank Sentral Swiss hingga US$ 54 miliar. Bank ini dinilai memenuhi persayaratan modal dan likuiditas dan dapat mengakses likuiditas bank sentral jika diperlukan.

Credit Suisse, bank global besar pertama yang diberikan bantuan darurat sejak krisis keuangan pada 2008. Kondisi ini memicu keragunan tentang keseriusan bank sentral melawan inflasi dengan kenaikan suku bunga yang agresif.

Pasar saham di Asia ikut turun mengikuti penurunan saham di Wall Street pada Kamis pagi (16/3). (LK)