YULE - PT. Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

Rp 2.340

-20 (-1,00%)

JAKARTA - PT Yulie Sekuritas Tbk (YULE) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih hingga 27,5% year-on-year (yoy) dan 30,3% yoy pada akhir tahun 2022, imbas dari lesunya portofolio efek yang dimiliki.

Berdasarkan pemaparan Agustinus Sumandar, Direktur Perantara Pedagang Efek & Penjamin Emisi Efek YULE, saat ditemui di Public Expose Tahunan YULE hari ini (5/5), perseroan mencatatkan penurunan pendapatan dari Rp103,5 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp74,96 miliar pada akhir tahun 2022. Selain itu, laba tahun berjalan juga turun dari Rp80,68 miliar menjadi Rp56,24 miliar. "Penurunan dipengaruhi oleh perubahan nilai portofolio efek yang dimiliki perseroan," jelas Sumandar.

Proporsi pendapatan YULE memang didominasi oleh portofolio efek, sedangkan pendapatan dari kegiatan perantara perdagangan efek (brokerage) masih kecil. "Pendapatan dari underwriting kami juga masih kecil [proporsinya], karena kami memang baru memulai bekerja sama dengan sekuritas lain," tambah Sumandar.

Namun, walaupun proporsi brokerage service kecil, Sumandar menambahkan bahwa pendapatan dari segmen tersebut justru naik sebesar 82,2% yoy dari Rp1,16 miliar di akhir tahun 2021 menjadi Rp2,15 miliar di akhir Desember 2022.

Kemudian, dengan mempertimbangkan kondisi global, perseroan bersikap realistis dengan menargetkan pendapatan tahun 2023 sama dengan pendapatan tahun lalu, atau melebihi angka tersebut. "Kami tidak muluk-muluk tahun ini," ujar Sumandar. (ZH)