JAKARTA - Setelah meluncurkan program U-Solar pada Oktober 2019, kini PT Bank UOB Indonesia, sebagai bagian dari Grup UOB, siap memperkenalkan program U-Solar 2.0 kepada publik untuk memperluas cakupan pembiayaan keberlanjutan (sustainable financing).

Seperti pendahulunya, U-Solar 2.0 tetap bertujuan untuk mempermudah akses pembiayaan tenaga surya yang integratif, dari pengembang hingga end-user. Program pembiayaan instalasi panel surya ini juga dapat diadopsi oleh segmen korporasi/industri dan segmen rumah tangga/residensial.

Namun, kelebihan versi baru program ini adalah fokusnya pada proses fasilitasi kontraktor panel surya dan pengembang properti saat membeli peralatan terkait dari pihak supplier. Pihak UOB akan membantu kontraktor dan pengembang untuk mendapatkan equipment dengan pembiayaan yang tidak mengganggu cash flow perusahaan.

Berdasarkan siaran pers Bank UOB hari ini (25/7), partisipan program U-Solar mencapai 200 perusahaan dan 1.700 pemilik rumah. "Hingga semester I 2023, portofolio pembiayaan ESG Grup UOB sekarang ini sekitar Rp3,5-4 triliun, sementara portofolio solar sendiri berkembang. Kini mencapai Rp160 miliar,” ungkap Susanto Lukman, Executive Director Wholesale Banking UOB Indonesia.

“Kita merencanakan untuk tumbuh ke Rp5 triliun untuk tiga tahun ke depan,” tambah Harapman Kasan, Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia, saat ditemui di konferensi pers peluncuran U-Solar 2.0 hari ini (25/7). Ia juga menyatakan bahwa pihaknya optimis dapat melampaui target yang sudah ditetapkan. (ZH)