JAKARTA. PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI, berhasil menghimpun dana segar sebanyak Rp2,25 triliun dari Initial Public Offering (IPO), serta resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/8) hari ini.

Sebelumnya jumlah saham Cinema XXI yang diterbitkan yaitu sebanyak 8,33 miliar lembar, atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham Cinema XXI sempat mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) pada penjatahan terpusat atau pooling tranche hingga 25,7 kali.

“Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5% menjadi 12,5% dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI, sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” kata Oki Ramadhana, Direktur Utama Mandiri Sekuritas.

Sementara itu Hans Gunadi, Direktur Utama Cinema XXI, mengapresiasi respon positif dari para investor. “Pendanaan yang diperoleh dari IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI,” kata Gunadi, lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari dana IPO yang dihimpun, Cinema XXI akan mengalokasikan sekitar 50% untuk belanja modal pengembangan jejaring bioskop. Hal ini sejalan dengan target ekspansi bioskop baru hingga 10% per tahun, sampai dengan 5 tahun mendatang.

Selanjutnya sekitar 15% dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja. Kemudian sisanya sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank Cinema XXI.

Menurut data idnfinancials.com, harga saham Cinema XXI pada perdagangan sesi pertama hari ini menyentuh level tertinggi pada Rp306 per saham. Volume saham yang ditransaksikan tercatat sebesar 1,57 miliar lembar, dengan nilai transaksi Rp464,93 miliar. (KR)