SIDO - PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Rp 715

-5 (-0,69%)

JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan tambah kisaran 10% wholesalers and retails, khususnya di luar Pulau Jawa guna mendorong kenaikan penjualan. Saat ini, emiten produsen Jamu ini miliki 150.000 wholesalers.

Leonard, Chief Financials Officer (CFO) SIDO menyampaikan perusahaan akan memperluas jalur distribusi. "Tahun lalu ada 150.000 wholesalers. Jadi mungkin akan ada penambahan 10% wholasalers untuk memperkuat jalur distribusi," katanya saat berbincang dengan IDNFinancials, kemarin (9/8).

Selain peningkatan kuantitas wholesalers dan retailers, emiten ini berupaya melakukan improviasi pada aspek penguatan kualitas wholesalers dan retailers di semua wilayah.

Di sisi lain, Leonard menyampaikan akan menambah dua distributor di Nigeria dan Philipina yang jangkauannya tiga kali lipat lebih luas dari eksisting distributor di negara itu. "Di luar negeri ada tambahan dua distributor, dan di dalam negeri distributornya sama tapi ada tambahan wholesalers dan retailers, yang dekat dengan customer akhir. Itu yang lebih kami utamakan," katanya.

Saat ini, jumlah distributor SIDO di Indonesia kisaran 120 distributor besar. Pemasaran terkuat emiten ini berada di Pulau Jawa. "Namun secara pertumbuhan (penjualan,red) berada di luar Pulau Jawa," kata Leonard.

Laporan Keuangan Semester I 2022, SIDO mencatatkan penjualan Rp 1,65 triliun, naik dari Rp 1,61 triliun di periode serupa tahun 2022. Dalam enam tahun terakhir sejak 2018, penjualan emiten ini konsisten tumbuh. Segmen Jamu Herbal dan Suplemen berkontribusi sebanyak Rp 1 triliun, diikuti produk Makanan dan Minuman Rp 595,19 miliar, dan Farmasi Rp 55,15 miliar.

Di sisi lain, SIDO meraup laba Rp 448,10 miliar, naik tipis dari periode serupa tahun 2022 sebesar Rp 445,59 miliar. Laba emiten ini juga konsisten naik dalam enam tahun terakhir sejak 2018. (LK)