JAKARTA. Aliran modal asing keluar atau capital outflow pada minggu terakhir September (25-27 september 2023) mencapai Rp7,77 triliun, dengan net jual neto tertinggi pada Surat Berharga Negara (SBN).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Minggu (1/10/2023) menjelaskan  jumlah tersebut terdiri dari dari jual neto Rp7,86 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp2,07 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,16 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Hingga 27 September 2023, Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aliran masuk modal asing ke pasar SBN sebesar Rp67,29 triliun dan aliran modal masuk ke SRBI sebesar Rp3,27 triliun. Sementara itu, pada periode yang sama, investor asing keluar dari pasar saham sebesar Rp5,27 triliun.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, kata Erwin, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun per 28 September 2023 sebesar 91,84 bps, naik dibandingkan per 22 September 2023 sebesar 87,69 bps. Selanjutnya, tingkat imbal hasil SBN 10 tahun tercatat naik ke 6,29 persen pada Jumat pagi (29/9), dari 6,86 persen pada Kamis (28/9).

Nilai CDS mencerminkan tingkat premi yang dibayar pemegang surat utang kepada perusahaan penjamin untuk menjamin pembayaran utangnya secara penuh bila obligor mengalami gagal bayar. Semakin tinggi tingkat CDS menunjukkan semakin tinggi pula persepsi resiko atas suatu instrumen surat utang. (AM)