BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.625

-150 (-2,00%)

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan kenaikan distribusi kredit yang merata pada semua segmen, dengan kredit UKM tumbuh paling tinggi di antara segmen lain, mencapai 16,4% year-on-year (yoy) menjadi Rp104,8 triliun.

Menurut Paparan Publik Kinerja Kuartal III 2023 BCA hari ini (19/10), kredit BBCA tumbuh 12,3% yoy menjadi Rp766,1 triliun.

Peningkatan ini terlihat di seluruh segmen, termasuk pada segmen kredit korporasi yang melonjak 12,2% yoy menjadi Rp343,5 triliun, kredit komersial naik 6,5% yoy menjadi Rp121 triliun, hingga kredit konsumsi yang tumbuh 14,4% yoy menjadi Rp189,6 triliun.

"Pendapatan bunga bersih, atau net interest income (NII) BCA, hingga September 2023 naik 21,3% yoy menjadi Rp55,9 triliun," ungkap manajemen BBCA. Kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut sukses membawa laba bersih BBCA meroket 25,8% yoy menjadi Rp36,4 triliun.

Kemudian, KPR dan KKB juga terlihat melesat jauh dengan pertumbuhan double-digit hingga 11,5% yoy dan 22,1% yoy menjadi Rp117,9 triliun dan Rp53,5 triliun pada akhir kuartal III 2023.

Sebagai pionir dalam gerakan pembiayaan berkelanjutan, BCA juga kembali mencetak pertumbuhan pada segmen kredit berkelanjutan hingga 11,9% yoy menjadi Rp193,2 triliun. "Dengan kata lain mencakup 25% dari total portofolio pembiayaan BCA," tambah manajemen.

Perlu diketahui, BCA juga telah menjadi salah satu partisipan pertama dalam Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) dengan membeli 71.500 ton CO2 senilai Rp5 miliar di hari pembukaan bursa. (ZH)