SIDO - PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Rp 705

-20 (-3,00%)

JAKARTA - Pendapatan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) melandai 9,7% di triwulan III 2023 terkait kenaikan inflasi sembilan bahan pokok (sembako). Penurunan ini dinilai akan pulih seiring membaiknya daya beli konsumen.

Dalam siaran pers dikutip Senin (30/10), Leonard, Direktur SIDO menyampaikan pendapatan emiten ini tercatat Rp 2,36 triliun di triwulan III 2023, turun dari Rp 2,61 triliun di triwulan III 2022. Penurunan penjualan imbas lemahnya daya beli konsumen disebabkan peningkatan inflasi di triwulan III 2023.

Produk Jamu Herbal dan Suplemen turun menjadi Rp 1,45 triliun dari Rp 1,65 triliun, Makanan dan Minuman Rp 820,39 miliar dari Rp 842,65 miliar, dan Farmasi menjadi Rp 85,41 miliar dari Rp 114,73 miliar.

Manajemen SIDO menilai konsumen memprioritaskan belanja pada produk makanan dan transportasi di triwulan III dibandingkan triwulan sebelumnya. Kondisi ini ditenggari memengaruhi penurunan penjualan SIDO.

Namun, pangsa pasar produk Tolak Angin justeru naik 1,4% menjadi 73% dari sebelumnya 71,6%. Kenaikan ini ditenggarai kuatnya brand produk itu sebagai produk herbal pilihan konsumen.

Laba kotor emiten ini tercatat Rp 1,26 triliun, turun dari Rp 1,39 triliun, laba usaha Rp 735,37 miliar, turun dari Rp 905,89 miliar, dan laba periode berjalan Rp 586,57 miliar, turun dari Rp 720,44 miliar. (LK)