BYAN - PT. Bayan Resources Tbk

Rp 19.000

+25 (+0,13%)

NUSA DUA – Dato’ Low Tuck Kwong, Chief Executive Officer (CEO) PT Bayan Resources Tbk (BYAN) meraih The Best CEO In Coal Mining and Resources pada malam Top CEO 2023. Tempo-IDNFinancials menobatkan predikat itu pada malam apresiasi di Sofitel Nusa Dua Beach Resort, Bali, akhir pekan lalu (1/12). Di tangannya, BYAN menjadi Perusahaan tambang batu bara paling tajir dengan kapitalisasi pasar lima besar di Bursa Efek Indonesia. 

Terkait acara itu, IDNFinancials mewawancarai Alastair McLeod, Direktur BYAN, mewakili Dato Low Tuck Kwong, beberapa waktu lalu. Berikut petikannya.

Q. Kinerja BYAN tumbuh selama pandemi Covid-19. Strategi seperti apa yang diterapkan Perusahaan saat menghadapi masa pandemi kemarin?

A. Begini, Covid memang merupakan masa sulit bagi perusahaan mana pun. Namun, operasional kami hingga level tertentu, cukup terlindungi karena kebanyakan berada di lokasi terpencil.

Terdapat beberapa prosedur kebijakan baru yang harus diterapkan, dan tentunya masalah utama adalah keamanan dan kesejahteraan pegawai. Jadi, tergantung mengenai ke siapa Anda bertanya, apakah para staf di Jakarta, Balikpapan, atau pada lokasi penambangan.

Kami mengganti roster, kami juga menerapkan, sebagaimana perusahaan lain, work from home (WFH). Kami harap kami berusaha sedikit lebih baik untuk mencegah staf kami terpaksa menggunakan transportasi publik saat pandemi. Kami memberikan uang transportasi dan bekerja sama dengan Blue Bird. Jadi, para staf dapat menggunakan taksi dari tempat tinggal mereka ke kantor.

Staf di Jakarta, kami bagi menjadi dua kelompok. Jadi satu grup staf yang wajib datang, dan satu grup staf lain. Mereka dirotasi. Jadi, mereka akan masuk kerja selama kurang lebih seminggu, lalu yang lain akan bergantian masuk untuk meminimalkan.

Q. Jadi ada shift?

A. Iya. Untuk di lokasi penambangan, tentunya cara yang diambil lebih ekstrem. Kami harus mengosongkan satu gedung tambahan, agar siapapun yang pergi ke lokasi, jelas harus melakukan tes antigen sebelum berangkat. Namun, setelah sampai di lokasi pun, mereka dikarantina selama kurang lebih seminggu. Juga, siapa pun yang menunjukkan gejala saat berada di lokasi tambang akan dikarantina.

Kemudian, untuk perusahaan secara keseluruhan, kami melakukan rapid test harian segera setelah kami mendapatkan alat tes yang mumpuni. Proses ini berlangsung cukup lama, dan baru berhenti pada 2023. Jadi, selama itu hingga sekarang, kami mengurangi frekuensi tesnya. Tim di bawah pimpinan Dato bekerja sama untuk merancang kebijakan dan prosedur baru, benefit tambahan, dan tambahan fleksibilitas untuk bekerja dari rumah, bagi yang memungkinkan, untuk memastikan perusahaan dapat terus berjalan dan para pegawai aman selama masa pandemi.

Q. Bagaimana dengan sisi operasional? Apa protokol kesehatan mengganggu kinerja operasional dan finansial?

A. Iya, tentu saja banyak biaya yang dikeluarkan untuk memastikan semua staf aman, tetapi itu adalah harga yang kecil demi dapat melanjutkan operasional perusahaan.

Iya, tentunya kami lebih tidak efisien, karena ada waktu yang dihabiskan untuk karantina, sebelum pergi, setelah sampai, tes kesehatan, dan obat-obatan bagi mereka yang terjangkit virus. Tentu ada dampak negatif, tetapi saya rasa dampak tersebut menjadi ringan karena kebijakan dan prosedur yang kami terapkan. Kalau tidak, jika lokasi kita sampai terjangkit wabah, kita harus mengambil langkah yang lebih drastis, misalnya menutup lokasi tambang, yang untungnya tidak pernah terjadi.

Q. Seperti apa langkah dan strategi yang akan diambil Perusahaan bila menghadapi situasi yang sama?

A. Begini, kami tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadikan. Pernah ada SARS sebelum Covid dan sekarang kita menghadapi Covid. Saya rasa ini menunjukkan bahwa perusahaan harus lebih fleksibel dan responsif terhadap situasi tertentu. Seperti yang kita tahu, kita tidak pernah menghadapi situasi ketika lokasi tambang kita menghadapi kemungkinan ditutup, bandara ditutup, bahkan negara-negara ditutup. Kita tidak pernah mengalami ini sebelumnya. Jadi, saya rasa, apa yang bisa dipelajari dari situasi ini adalah bahwa kami harus responsif dan kami harus berpikir kreatif dan mencari solusi untuk berlanjutnya operasional perusahaan.

Kami ingin berkata bahwa kami bisa merencanakan masa depan lebih awal, tetapi ketika kami tidak tahu apa yang akan terjadi, akan sulit untuk membuat rencana yang detail.

Q. Jadi, Anda akan menyesuaikan pada situasi aktual yang terjadi?

A. Betul. Benar-benar tergantung pada apa situasinya, apa krisisnya.

Q. Apa Anda merasa bahwa meningkatnya harga batu bara telah menyelamatkan Anda dari krisis ini? Bagaimana pendapat Anda?

A. Begini, ada dua hal; hal yang bisa kami kontrol yaitu, strategi jangka panjang secara umum untuk meningkatkan produksi dan investasi pada infrastruktur untuk meningkatkan produksi lebih jauh. Ini adalah hal-hal yang bisa kami kontrol, jadi kami fokus ke sana. Memang ada sedikit penurunan karena Covid, tetapi strateginya tetap berjalan.

Terkait dengan harga batu bara, memuncaknya harga akhir-akhir ini lebih disebabkan oleh konflik Ukraina, serta isu-isu terkait cuaca dan permintaan dari seluruh dunia. Kami tidak benar-benar bisa memprediksi hal tersebut. Jadi kali ini, kami diuntungkan oleh hal tersebut. Namun, beberapa tahun sebelumnya, ketika harga batu bara merosot, kami merasakan hal yang sebaliknya.

Jadi, bagi kami keduanya merupakan dua periode yang berbeda. COVID mengangkat isu kesehatan, dan isu tersebut yang paling penting. Ketika harga batu bara naik, kami diuntungkan oleh hal tersebut, sebagaimana perusahaan-perusahaan tambang batu bara lainnya.

Q. Kemampuan dan kompetensi seorang CEO menjadi modal utama memimpin perusahaan. Namun, sifat personality seperti kejujuran, kepedulian dan tanggungjawab, juga menjadi dasar utama bagi seorang Pemimpin Perusahaan? Bagaimana pendapat Anda?

A. Begini, menurut saya, salah satu aspek pada diri Dato (Low Tuck Kwong,red) yang sangat hebat adalah bahwa ia sudah menekuni bisnis ini sejak lama. Jadi, ia mengerti berbagai peran dan tanggung jawab tiap orang. Oleh karena itu, ia mengerti apa yang dibutuhkan untuk membuat orang-orang berkembang dan melakukan sesuatu dengan aman.

Jika dikaitkan dengan Covid, tidak pernah ada pertanyaan yang keluar mengenai berapa harga rapid test, atau berapa biaya karantina. Hal-hal tersebut memang dibutuhkan, dan itulah biaya yang harus ditanggung perusahaan.

Jadi, untuk saya, hal tersebut menunjukkan bahwa Dato peduli dengan kesejahteraan stafnya. Tidak peduli seberapa banyak infrastruktur yang kami buat, kami tetap membutuhkan orang untuk mengoperasikannya. Jadi, staf, sebagaimana pada industri lain, sangat penting untuk kesejahteraan perusahaan. Saya rasa ia telah menunjukkan, lewat peningkatan bonus untuk staf beberapa tahun terakhir, bahwa kesejahteraan staf, penduduk lokal, dan perusahaan akan berjalan beriringan. Tidak boleh ada satu pihak yang diuntungkan, sementara yang lain tidak menerima keuntungan ekonomi. Kemudian, selain peningkatan bonus untuk staf, kami telah sedikit lebih aktif dalam memberikan sumbangan.

Q. Seperti apa pelaskanan program corporate social responsibility (CSR) BYAN?

A. Ada beberapa program. Kami telah bekerja sama dengan beberapa universitas di Kalimantan. Baru-baru ini, kami telah bekerja sama dengan delapan universitas di seluruh Indonesia untuk memberikan beasiswa.

Sekali lagi, Dato sangat percaya bahwa pendidikan adalah cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, delapan universitas tersebut akan dimulai tahun ini dengan 40 mahasiswa tiap universitas. Kami akan terus melanjutkannya dan meningkatkan jumlah mahasiswanya hingga mencapai 1.300 mahasiswa per tahun. Di universitas di Kalimantan, Kutai University, kini sudah ada 360 mahasiswa (beasiswa).

Juga, kami bangga bahwa kami sudah melanjutkan sponsorship untuk atlit tim paralimpiade Indonesia di Asian Games yang diadakan di Indonesia. Kami juga akan membawa tim Indonesia ke Tiongkok akhir bulan ini, dan kami juga mendanai mereka saat mereka pergi ke Kamboja. Jadi, kami sudah bekerja sama dengan mereka selama beberapa tahun. Tujuan utamanya adalah meningkatkan partisipasi tim paralimpiade Indonesia di Paris tahun depan.

Ada beberapa program berbeda. Namun, sekali lagi, kebanyakan inisiatif tersebut datang dari Dato. Pada akhirnya pun, program mana yang akan dipilih akan ditentukan oleh kepercayaan dan keterkaitan beliau dalam menolong masyarakat setempat yang tidak berkecukupan untuk meningkatkan standar pendidikan mereka agar mereka mendapat manfaat yang berlanjut dalam jangka panjang.

Q. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Dato memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat setempat dan pendidikan?

A. Saya rasa demikian. Menurut saya, tindakan beliau jelas menunjukkan hal tersebut. Sebelum perusahaan memberikan donasi-donasi tersebut di tahun-tahun belakangan ini, beliau secara pribadi telah menyalurkan sumbangan jauh sebelumnya, saat kondisi perusahaan tidak sebaik itu. Jadi, ya, saya rasa beliau telah menunjukkan dari tahun ke tahun, bahwa beliau berkomitmen untuk menolong orang banyak.

Q. Apa konsep keuangan berkelanjutan menurut Anda dan BYAN?

A. Begini, kami berkecimpung di sini, seperti perusahaan lain, untuk menghasilkan untung. Namun, jangan sampai menghalalkan semua cara. Sebagai perusahaan tambang, kami berada dalam pengawasan yang ketat terkait dengan isu-isu ESG dari bank, penjamin, dan pemegang saham. Maka, hal tersebut yang akan berperan sebagai aspek keberlanjutan dari keuangan. Tentu kami ingin menghasilkan uang. Namun, kami sudah menempatkan diri sebagai salah satu produsen [batu bara] berbiaya paling rendah di Indonesia, serta di dunia, dengan berinvestasi pada infrastruktur untuk memastikan bahwa kami hemat biaya. Di sisi lain, kami juga, lewat pemberdayaan masyarakat dan program CSR dan ESG, melakukan hal tersebut dengan metode berkelanjutan, sehingga usaha ini menjadi bisnis yang terus ada dalam jangka panjang.

Q. Apa strategi ke depan agar perusahaan ini akan terus tumbuh? Rencana besar apa yang sekarang sedang dipersiapkan untuk mencapai visi Perusahaan.

A. Bayan, walaupun kami bertumbuh dengan pesat, itu dihasilkan dari penggunaan sebuah fasilitas infrastruktur yang sudah ada. Maka, tiga tahun belakangan, kami telah membangun rantai logistik yang baru: jalan angkut baru, konveyor tanah baru, crushing, dan barge-loaders. Ini baru merupakan fase awal yang dikerjakan sekarang. Pada tengah tahun mendatang, proyek ini akan selesai dikerjakan dan akan memberi jalan untuk pertumbuhan organik pada lokasi tambang kami. Sehingga, kami menargetkan untuk menggandakan produksi dari Tabang.

Sekarang, kami menambang sekitar 40 juta ton [batu bara] dari Tabang. Dalam lima tahun mendatang, kami akan meningkatkannya hingga 80 juta ton. Kisah bertumbuhnya Bayan belum benar-benar selesai, atau belum mencapai puncaknya. Kami, dalam industri tambang atau tambang batu bara di Indonesia, merupakan salah satu pemain baru. Semua izin kami masih aktif dalam waktu yang cukup lama. Maka, kami terus berinvestasi.

Biaya untuk infrastruktur baru ini, secara total, mencapai sekitar, atau akan menghabiskan US$500 juta. Jadi, inilah yang sedang kami lakukan di belakang layar, dan kami akan baru mendulang hasilnya tahun depan dan beberapa tahun ke depan.

Q. Di tengah isu mengenai transisi energi hijau dan keberlanjutan, bagaimana BYAN menghadapinya? Di mana BYAN berdiri di tengah isu ini?

A. Saya sarankan dunia ini dibagi dua, dunia dengan negara-negara maju, dan dunia dengan negara-negara berkembang. Negara-negara berkembang, kebanyakan dari mereka tidak menggunakan batu bara sebanyak itu sekarang, kecuali India dan Amerika. Sisanya telah mengurangi penggunaan batu bara dan mengembangkan energi terbarukan secara luas.

Di dunia bagian kita, Asia dan negara-negara berkembang, batu bara masih sangat penting untuk pertumbuhan PDB sebagian besar negara. Pada jaringan listrik, kita membutuhkan baseload. Baseload ini akan ditenagai batu bara, bukan dari energi terbarukan.

Maka, di saat timbulnya keharusan untuk fokus meningkatkan kapasitas energi terbarukan, harus ada, di saat yang bersamaan, keberlanjutan energi yang ditenagai bahan bakar fosil.

Nah, ini bukan berarti bahwa kita tidak bisa berupaya dan menjadikan baseload lebih hijau: ada carbon capture, kredit karbon, dan carbon offset. Hingga level tertentu, kami telah menerapkan kebijakan hijau: kami membangun pembangkit listrik tenaga surya, turbin angin, lampu jalan bertenaga surya di sekitar tambang batu bara kami—yang terdengar aneh, tapi nyata.

Jadi, betul bahwa kami harus menjadi penambang yang bertanggung jawab. Namun, kebutuhan akan batu bara tidak akan hilang dalam 10 tahun, 20 tahun, bahkan, menurut saya, 30 tahun mendatang. Jadi, kami sekarang harus “bersih” dari segi lingkungan, dan kami bekerja keras untuk rehabilitasi dan revegetasi [lokasi tambang].

Beberapa lokasi tambang kami juga dianugerahi—dua lokasi tambang kami, maaf—penghargaan terkait kepatuhan lingkungannya. Kami melakukan [rehabilitasi] selagi tambang berjalan. Jadi, kami bukan menutup tambang, baru memikirkan rehabilitasinya. Selagi penambangan berlangsung, pada area-area yang sudah ditambang, area yang sudah digunakan direhabilitasi, direvegetasi. Departemen penambangan memeriksanya selama tiga tahun. Kami mungkin harus menanam ulang tanaman jika tidak ada perbaikan.

Kami juga memonitor keberagaman hayati dan rehabilitasi hewan di lokasi tambang kami di Tabang. Kami memasang kamera timelapse, dan kami bahagia dapat menyampaikan bahwa kami melihat macan tutul, babi hutan liar, dan yang lainnya—juga beruang—kembali. Ini adalah area yang sudah ditambang yang direhabilitiasi.

Jadi, menurut saya, menjadi perusahaan tambang yang bertanggung jawab adalah karakter yang membedakan kami, dan itulah cara agar kami tetap beroperasi dan tunduk pada peraturan mengenai lingkungan dan keberlanjutan yang semakin ketat.

Q. Adakah rencana diversifikasi? Komoditi Nikel sedang menjadi isu panas sekarang, apa Anda akan mempertimbangkannya?

A. Apakah kami mempertimbangkan diversifikasi? Ya, tentu saja kami mempertimbangkan diversifikasi. Kami telah mempelajari beberapa proyek berbeda.

Menurut saya, ketika banyak orang berbicara tentang hijau dan diversifikasi tambang, mereka tidak memikirkan dampak lingkungan akibat penambangan logam baru. Iya, logam baru dibutuhkan untuk kendaraan listrik, tetapi dari mana kendaraan listrik akan mendapatkan listrik? Berdasarkan sejarah, ya diesel. Kalau mereka beralih ke kendaraan listrik, sebagian listriknya masih ditenagai batu bara. Apakah itu cukup hijau?

Kemudian, mengenai kegiatan penambangan itu sendiri, kebanyakan tambang berada di lokasi terpencil. Maka, konsumsi energi tambang tersebut masih dari diesel, yang, sekali lagi, tidak bisa disebut ramah lingkungan.

Jadi, menurut saya, tidak bisa menjadi perusahaan “hijau” hanya dengan diversifikasi ke nikel atau litium atau semacamnya, karena lebih jauh lagi, untuk memastikannnya, hingga level tertentu, Anda dekarbonisasi semua tahapan proses dari energi yang anda butuhkan untuk menambang, konstruksi, dan transportasi. Jadi, sumber daya Bayan akan terdiversifikasi di masa depan. Di sisi lain, kami masih memiliki rencana ekspansi operasional batu bara kami. Jadi, saya pikir Anda akan melihat keduanya berjalan beriringan. Jika kami sudah mengetahui proyek yang kami sukai, Anda akan melihat sumber daya Bayan terdiversifikasi.

Q. Apa Anda akan mencoba memasuki bisnis “hijau”?

A. Saya rasa tidak. Kami sudah berkecimpung di tenaga surya, dan kami akan terus melakukannya, terkait dengan kebutuhan kami. Mengenai program pemberdayaan masyarakat, kami sudah lakukan itu di area sekitar [lokasi tambang]. Hal tersebut masuk akan untuk kami.

Namun, tiba-tiba membangun pembangkit listrik tenaga surya dan memasok listrik ke Singapura, saya rasa bukan itu kekuatan kami. Jadi, kami masih harus diversifikasi ke industri atau bisnis yang—kami rasa—kami cukup kuat. Jadi, beroperasi di lokasi terpencil, secara logistik, masih di Indonesia; bekerja sama dengan komunitas lokal, pemerintah lokal, dan pemerintah pusat; kami memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Jadi hal itu yang masuk akal untuk kami. Jadi, diversifikasi tetap ada, tetapi tidak sama dengan perusahaan-perusahaan lain. (LK/ZH)