ANTM - PT. Aneka Tambang Tbk

Rp 1.595

+5 (+0,31%)

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan penyelesaian serangkaian transaksi jual-beli saham dan pendirian perusahaan patungan (JV) dengan HongKong CBL Limited (HKCBL) terkait dengan rencana hilirisasi nikel untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (29/12), pada tanggal 28 Desember 2023 kemarin, Antam telah merampungkan transaksi jual-beli saham dua (2) anak perusahaannya, yaitu PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Feni Haltim (FHT), dengan HKCBL.

HKCBL sendiri dikenal sebagai anak perusahaan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL), produsen baterai EV dari Tiongkok.

Selain itu, untuk melancarkan inisiasi hilirisasi nikel terintegrasinya, Antam juga mendirikan joint venture bersama HKCBL untuk proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO).

"Antam dan HKCBL telah menandatangani perjanjian terkait rencana pendirian HPAL JVCO berdasarkan Perjanjian Perusahaan Patungan HPAL JVCO antara Antam dan HKCBL pada tanggal 22 Desember 2023," sambung pihak manajemen Antam pada siaran pers.

Terkait dengan transaksi jual-beli saham SDA, Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) sudah ditandatangani kedua pihak pada 16 Januari 2023 lalu.

"Setelah penyelesaian transaksi, Perseroan akan tetap menjadi pemegang saham pengendali SDA, sehingga tidak mengubah status SDA sebagai anak perusahaan yang terkonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perseroan," ungkap manajemen pada Januari lalu.

Berbeda dengan SDA, setelah penandatanganan CSPA pada 4 Mei 2023 lalu dan rampungnya transaksi kemarin (28/12), FHT tidak lagi terkonsolidasi ke dalam Antam sebagai anak perusahaan perseroan.

Perlu diketahi, sebelumnya, FHT berada di bawah kendali PT International Mineral Capital (IMC), yang sepenuhnya dimiliki oleh Antam.

Kerja sama dengan HKCBL ini merupakan bagian pengembangan ekosistem baterai EV, yang mencakup infrastruktur dan fasilitas pendukungnya, termasuk pendirian empat (4) line produksi pada Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang akan beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Antam tentunya mengharapkan pengembangan ekosistem baterai EV ini dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan skala usaha perusahaan. "Transaksi tersebut akan menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem EV Battery di Indonesia," tutup manajemen Antam dalam rilisan resminya. (ZH)