JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatatkan cadangan devisa per Desember 2023 sebesar US$ 146,4 miliar, naik 5,7%  dari November 2023 sejumlah US$ 138,1 miliar.

Erwin Haryono, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI menyampaikan kenaikan cadangan devisa disebabkan penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. "Cadangan devisa mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk sistem keuangan," katanya dalam siaran pers di Jakarta (8/1).

Menurut dia, posisi cadangan devisa pemerintah dapat membiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan dan penagihan utang luar negeri. Selain itu, cadangan devisa berada di atas standard kecukupan pemerintah sekira di atas 3 bulan.

Haryono mengutarakan cadangan devisa itu akan tetap memadai. Apalagi saat ini, stabilitas prospek ekonomi terjaga sejalan respon bauran kebijakan pemerintah.

"Pemerintah menjaga netralitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung standar pertmbuhan dan keuangan," katanya. (LK)