JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2023 naik 1,82% menjadi US$400,9 miliar dibandingkan posisi Oktober 2023 yang sebesar US$ 393,7 miliar. 

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono menjelaskan kenaikan ULN tersebut disebabkan oleh transaksi sektor publik serta pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah. “Sehingga, berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS,” tutur Erwin dalam keterangannya, Senin (15/1/2024). 

Erwin merinci ULN pemerintah pada bulan November 2023 sebesar US$ 192,6 miliar atau naik dari US$ 188,3 miliar pada bulan Oktober.  Posisi ULN pemerintah pada November 2023 itupun tumbuh 6,0% (YoY). Perkembangan ULN tersebut, kata Erwin, terutama karena meningkatnya penempatan investasi portofolio di pasar surat berharga negara (SBN) domestik dan internasional dalam bentuk sukuk global. 

Sementara itu ULN Swasta pada bulan November 2023 tercatat US$ 196,2 miliar, naik tipis dari posisi akhir Oktober 2023 yang sebesar US$ 196,0 miliar. Jumlah ULN Swasta pada November tersebut turun 3,2% (YoY), sedangkan penurunan pada bulan sebelumnya hanya sebesar 2,3% (YoY). 

Turunnya ULN swasta bersumber dari makin tingginya penurunan utang lembaga keuangan (financial corporations), yaitu sebesar 6,4% (YoY), setelah pada bulan sebelumnya hanya turun 2,4% (YoY). Sedangkan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) tercatat turun 2,5% (YoY), setelah pada bulan sebelumnya turun 2,3% (YoY). (AM)