JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) membukukan kenaikan laba bersih hingga 25,51% menjadi Rp104,15 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp82,98 miliar pada 2022. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perseroan, yang didominasi olehpendapatan bunga pembiayaan.

Menurut dataidnfinancials.com, pendapatan usaha IIF tercatat Rp1,33 triliun pada 2023, naik dari tahun sebelumnya Rp1,15 triliun. Kontributor terbesar dari pendapatan bunga pinjaman yang mencapai Rp1,23 triliun, diikuti pendapatan provisi dan komisi lainnya Rp79,05 miliar, pendapatan jasa advisory Rp23,19 miliar, dan keuntungan yang direalisasikan dari penjualan efek Rp2,6 miliar.

Di tahun 2022, pendapatan bunga pinjaman menyumbang Rp1,08 triliun terhadap total pendapatan perusahaan, diikuti pendapatan provisi dan komisi lainnya Rp54,25 miliar, dan pendapatan jasa advisory Rp16,37 miliar.

Pinjaman yang disalurkan oleh IIF sepanjang 2023 tercatat sebesar Rp11,55 triliun, turun dari Rp12,51 triliun pada 2022. Kemudian piutang bunga perseroan turun menjadi Rp41,08 miliar, dari Rp116,09 miliar, serta beban dibayar di muka sebesar Rp7,92 miliar, turun dari Rp8,10 miliar. (LK)