JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memacu lonjakan perolehan premi industri pada 2023.

Proyek infrastruktur pemerintah ini membawa pertumbuhan premi asuransi engineering tumbuh 63,4%. Tercatat premi naik dari Rp3,2 triliun pada 2022 menjadi Rp5,23 triliun pada akhir 2023.

"Tidak ada perdebatan, dengan serapan APBN untuk IKN yang luar biasa [maka memacu pertumbuhan]," kata Budi Herawan, Ketua Umum AAUI, Rabu (28/2/2024).

AAUI juga mencatat lonjakan pada produk yang terkait penjaminan produk alias suretyship yang pendapatan preminya tumbuh 32,4%. Sedangkan secara nominal, segmen suretyship menyumbang premi Rp1,8 triluun dari periode 2022 sebesar Rp1,36 triliun.

Meski terjadi lonjakan pendapatan premi akibat belanja jumbo sektor infrastruktur, Budi menilai nilainya masih dapat dipacu. Menurut dia, jika dipakai tolak ukur adalah nilai APBN yang dikucurkan pemerintah pada proyek IKN, maka besaran premi yang diraih industri asuransi belum sejalan.

"Ternyata banyak yang belum melakukan pengelolaan risiko, harusnya [pemi] bisa lebih besar karena nilai belanja konstruksi APBN naik 7%-8%," katanya lebih lanjut.

Trinita Situmeang, Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik menuturkan, lonjakan premi ini juga datang dari proyek infrastruktur lainnya di luar IKN. "Juga ada revitalisasi industri pasca pandemi, banyak pabrik menambah line baru, hingga melakukan renovasi gedung," katanya. (PP)