JAKARTA – AXA Mandiri memperkenalkan produk asuransi perlindungan syariah terbarunya, Asuransi Perlindungan Amanah Syariah. Produk ini menawarkan santunan kesehatan dan kematian, bantuan keuangan, serta fitur-fitur islami, seperti wakaf dan badal haji, dengan tetap mengikuti prinsip syariah.

“Asuransi ini mendorong pemegang polis untuk tetap menjaga Amanah pada Allah, keluarga, dan diri sendiri,” ungkap Uke Giri Utama, Direktur AXA Mandiri. Amanah sendiri merupakan konsep yang berarti bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang terkasih.

Asuransi ini ditawarkan dalam tiga paket: Basic, Plus, dan Max, dengan manfaat optimal meliputi perlindungan dari risiko kematian, penyakit kritis, dan rawat inap. Premi juga dapat dipulangkan kembali ke pemegang polis lewat dana tabarru atau tanahud.

Sebagai catatan, dana tabarru akan diteruskan ke ahli waris pemegang polis ketika telah wafat, sementara dana tanahud adalah dana yang dikembalikan pada pemegang polis, jika mereka masih hidup dan sehat pada akhir masa asuransinya.

“Saya pikir ini produk asuransi syariah pertama yang menawarkan dana tanahud,” sambung Utama pada Peluncuran Asuransi Perlindungan Amanah Syariah hari ini (19/3).

Premi dimulai dari Rp385,000 selama 5 tahun kontribusi untuk periode asuransi selama 8 tahun, atau (dimulai dari) Rp180,000 selama 10 tahun untuk masa asuransi 15 tahun.

Menurut Utama, tingkat penetrasi produk asuransi di masyarakat stagnan di angka 9%. Kemudian, asuransi syariah bahkan lebih rendah lagi, di angka 0,13%. Namun, AXA Mandiri cukup optimis mengenai potensi pasar yang ada.

“Pasar asuransi syariah masih sangat besar, dan kami juga bekerja sama dengan mitra distribusi yang memiliki cakupan nasabah yang besar, seperti Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia,”ujar Utama. (ZH)