AMMN - PT. Amman Mineral Internasional Tbk

Rp 9.775

+75 (+1,00%)

JAKARTA - Laba bersih PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun 76,94% menjadi US$252,14 juta sepanjang tahun 2023, disebabkan oleh belum optimalnya produksi komoditi tembaga dan emas.

Alexander Ramlie, Direktur Utama AMMN, menyampaikan perusahaan menghadapi berbagai tantangan antara lain, cuaca buruk, peningkatan biaya kepatuhan, dan imbas perubahan peraturan. "Kami tidak mencapai panduan pasca Intial Public Offering (IPO) sebesar 7% untuk tembaga dan 8% untuk emas," katanya dalam siaran pers dikutip Rabu (27/3).

Penjualan AMMN pada 2023 tercatat sebesar US$2,03 miliar, turun 28,16% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$2,83 miliar. Penjualan terdiri atas penjualan tembaga US$1,14 miliar, turun 28,66% dari US$1,60 miliar. Sementara itu penjualan emas US$885,45 juta, turun 27,51% dari US$1,22 miliar.

Laba kotor AMMN tercatat US$901,92 juta pada 2023, merosot 44,96% dari US$1,63 miliar di tahun sebelumnya. Sementara itu laba bersih sebelum pajak turun 58% menjadi US$465 juta pada 2023, dari US$1,09 miliar pada tahun sebelumnya.

Sepanjang 2023, volume produksi konsentrat AMMEN tercatat sebanyak 541.893 Metrik Ton Kering (MTK), turun 32% dari 792.892 MTK di 2022. Sedangkan volume produksi tembaga tercatat sebanyak 312 juta pon, turun 33% dari 464 juta pon di tahun sebelumnya, serta produksi emas tercatat sebanyak 463 kilo ons, turun 37% dari 731 kilo ons.

Penjualan konsentrat AMMN tercatat sebanyak 548.313 MTK pada 2023, turun 32% dari 804.395 MTK di tahun sebelumnya. Penjualan tembaga tercatat sebanyak 304 juta pon, turun 33% dari 451 juta pon, serta emas 455 kilo ons turun 35% dari 703 kilo ons. (LK)