JAKARTA. Moody’s tetap mempertahankan sovereign credit rating Indonesia pada level Baa2 pada 16 April 2024 kemarin. Peringkat ini satu tingkat lebih tinggi dari investment grade, dengan outlook stabil.

Afirmasi peringkat tersebut dinilai sejalan oleh hasil analisis Moody’s terhadap ketahanan ekonomi Indonesia, yang tetap terjaga dan tumbuh dengan stabil. Di samping itu, Moody’s menilai kebijakan moneter dan fiscal Bank Indonesia dan Pemerintah Indonesia juga dinilai dapat mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional.

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, mengatakan afirmasi peringkat dari Moody’s menunjukkan kepercayaan dunia internasional atas stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia. “Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Warjiyo.

Dalam pemeringkatan terbarunya, Moody’s juga memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024-2025 berada di kisaran 5%. Kendati pertumbuhannya berada pada level sebelum pandemi, namun rata-rata tersebut lebih tinggi dibandingkan negara lain yang memiliki peringkat Baa yang hanya tumbuh di kisaran 3%.

Sebagai catatan, Pemerintah Indonesia saat ini telah bekomitmen untuk menjaga deficit fiscal di bawah batas 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini dilakukan untuk menjaga rasio utang pemerintah terhadap PDB, agar tetap rendah dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki peringkat setingkat. (KR)