JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia US$ 407,3 miliar per Februari 2024, naik 1,4% dari Februari 2023.

Erwin Haryono, Asisten Gubernur BI menyampaikan kenaikan ULN pada Februari 2024 berasal dari sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan pelemahan mata uang US$ terhadap mata uang global. "Kenaikan ULN per Februari 2024, lebih tinggi dari posisi ULN pada Januari 204 yang juga naik 0,2% dibandingkan tahun sebelumnya," katanya dalam siaran pers dikutip Jumat (19/4).

Sementara itu, ULN Pemerintah tercatat US$ 194,8 miliar, naik 1,3% dari tahun lalu dan lebih tinggi dari kenaikan ULN Pemerintah pada Januari 204 di kisaran 0,1%. Pertumbuhan ULN Pemerintah disebabkan penarikan pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman multilateral guna mendukung program dan proyek pemerintah.

Di sisi lain, ULN Swasta per Februari 2024 tercatat US$ 197,4 miliar dan secara tahunan tumbuh 1,3%. Ini melanjutkan kontraksi di Januari 204 di kisaran 2,3%. Pertumbuhan ULN Swasta berasal dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan masing-masing sebesar 1,3% tahun ke tahun. (LK)