BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.850

+300 (+3,14%)

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mendistribusikan kredit sebanyak Rp 835,7 triliun di triwulan I 2024, tumbuh 17,1% dari periode serupa tahun lalu. Pertumbuhan ini mendorong kenaikan pendapatan dan laba emiten hingga Maret 2024.

Jahja Setiaadmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan optimisme masyarakat, khususnya selama Ramadhan dan Idulfitri berdampak positif bagi penyaluran kredit hingga Maret 2024. "Minat kredit konsumer terjaga dengan baik, tercermin dari tingginya antusiasme pengunjung BCA expoversary secara offlline dan online," katanya dalam siaran pers dikutip, Selasa (23/4).

Sepanjang triwulan I 2024, kredit korporasi naik 22,1% menjadi Rp 389,2 triliun, kredit komersial tumbuh 9,3% menjadi Rp 125,2 triliun, kredit UKM BCA naik 13,5% menjadi Rp 110,4 triliun, kredit konsumer meningkat 14,9% menjadi Rp 201,6 triliun, dan lainnya Rp 9,3 triliun.

Di sisi lain, rasio loan at risk (LAR) di kisaran 6,6%, turun dari periode serupa tahun lalu 9,8%. Rasio kredit bermasalah (non performance loan/NPL) di kisaran Rp 1,9% dan rasio pencadangan NPL dan LAR masing-masing 220,3% dan 71,9%.

BCA membukukan pendapatan bersih (net interest income) sebesar Rp 19,8 triliun dan pendapatan selain bunga Rp 6,4 triliun. Pendapatan operasional Rp 26,2 triliun, naik 7% dari periode serupa tahun lalu. Laba bersih emiten ini tercatat Rp 12,9 triliun, tumbuh 11,7% dari periode serupa tahun lalu. (LK)