TRIS - PT. Trisula International Tbk

Rp 162

+1 (+0,62%)

JAKARTA - Setelah merekam pertumbuhan laba bersih 5,7% year-on-year (yoy) hingga akhir Desember 2023 lalu, PT Trisula International Tbk (TRIS) percaya diri bukukan kenaikan agresif hingga 30% yoy tahun ini.

Berdasarkan pemaparan manajemen TRIS di Paparan Publik Tahunan hari ini (29/4), laba bersih TRIS berhasil naik 5,7% yoy menjadi Rp68,2 miliar pada tahun 2023, walaupun pendapatannya tergelincir 1,7% yoy, dari Rp1,5 triliun menjadi Rp1,47 triliun pada tahun 2023.

"TRIS mencatatkan pertumbuhan stabil dengan sedikit penurunan pada penjualan ekspor akibat gejolak ekonomi global," ungkap manajemen. Kontribusi pasar ekspor terbesar TRIS, yaitu Amerika Serikat, memang menurun dari 38,88% menjadi 34,29%.

Berdasarkan segmen bisnis, walaupun segmen manufacturing masih mendominasi total penjualan hingga 62% di tahun lalu, segmen retail menunjukkan pertumbuhan pesat, dari 7% menjadi 9%, serupa dengan segmen seragam.

Tidak hanya itu, kontribusi segmen retail di laba bersih TRIS sebelum eliminasi melesat jauh, dari 21% menjadi 64%. Sejalan dengan hal ini, TRIS akan semakin menggenjot penjualan retailnya di tahun 2024, terutama offline, mengikuti tren pengguna pascapandemi yang semakin banyak berbelanja di toko.

"Kami ada rencana penambahan POS, atau point-of-sales, untuk memperkuat kehadiran kita di pasar," sambung Kartono Budiman, Direktur Marketing TRIS. Jenama yang akan difokuskan perseroan adalah JOBB dan Jack Nicklaus, yang menyasar kelas menengah ke atas.

"Kami optimis bisa mencapai pertumbuhan [POS] ini untuk mencapai apa yang kami targetkan," sambung Budiman. Sebagai informasi, TRIS menargetkan kenaikan pendapatan 10% yoy dan laba bersih 30% yoy untuk tahun 2024 ini. (ZH)