ADMF - PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Rp 11.750

-25 (-0,21%)

JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) melaporkan kenaikan 3% year-on-year (yoy) di penyaluran kredit barunya menjadi Rp10,9 triliun di kuartal-I tahun 2024. Pertumbuhan moderat ini disebabkan stagnasi industri automotif.

“Di sepanjang kuartal pertama tahun 2024, industri otomotif dihadapkan pada berbagai tantangan, ditandai dengan penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 15% (y/y) menjadi 231 ribu unit,” sebut manajemen Adira Finance di siaran resminya. Penjualan motor juga relatif tidak berkembang, terhenti pada 1,5 juta unit.

Dengan lesunya penjualan kendaraan, Adira Finance melakukan ekspansi ke pembiayaan non-automotif, termasuk pembiayaan multiguna serta barang durable dan alat berat. Untungnya, hingga Maret 2024, segmen pembiayaan non-automotif bergerak positif 18% yoy menjadi Rp2,3 triliun.

Kemudian, pembiayaan syariah ADMF juga membukukan pertumbuhan pesat di Q1 2024, naik 10% yoy menjadi Rp2,4 triliun, atau setara dengan 22% dari total pembiayaan. Hal ini dipicu oleh optimasi produk syariah Adira Finance.

Berdasarkan data IDN Financials, kinerja penyaluran kredit ADMF yang tetap terjaga berhasil meningkatkan pendapatan 11% yoy menjadi Rp2,4 triliun di Q1 2024 dari Rp2,2 triliun di Q1 2023. Laba bersihnya juga menanjak tipis sebesar 4% yoy menjadi Rp432 miliar di akhir Q1 2024.

ADMF diketahui sudah mengoperasikan 472 cabang, termasuk unit bisnis syariahnya, di seluruh Indonesia hingga Maret 2024 kemarin. Perseroan juga mewadahi transaksi lewat platform online, seperti Adiraku, momobil.id momotor.id, dan dicicilaja.com. (ZH)