PGEO - PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk

Rp 1.300

-15 (-1,00%)

JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), perusahaan energi terbarukan milik PT Pertamina (Persero), mencetak laba bersih sebesar US$47,49 juta pada kuartal pertama (Q1) 2024, tumbuh 1,17% secara year-on-year (yoy) atau dari kuartal yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh kinerja pendapatan PGEO yang mencapai US$103,32 juta. Pendapatan perseroan tercatat tumbuh 0,7% yoy. Kendati pertumbuhannya tidak begitu tinggi, namun perseroan mempertahankan profitabilitas yang cukup tinggi, dengan margin laba bersih di level 46%.

Julfi Hadi, Direktur Utama PGEO, mengaku tingginya profitabilitas perseroan sejalan dengan strategi perseroan terhadap efisiensi operasional layaknya perusahaan energi hijau kelas dunia. “Kami terus berupaya mengoptimalkan sumber daya di wilayah kerja kami sembari secara konsisten terus berperan aktif dalam pengembangan potensi panas bumi yang merupakan kontribusi penting dalam transisi energi nasional menuju energi bersih,” jelas Hadi, lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hadi menambahkan, kinerja PGEO secara umum bahkan telah melampaui RKAP (Rencana Kerja Anggaran & Perubahan). Hal ini terlihat dari kontribusi laba bersih dari bisnis produksi listrik yang mencapai US$28,34 juta, 67,6% lebih tinggi dari RKAP perseroan. Selain itu, kinerja perseroan pada Q1 2024 disebut lebih tinggi 3,64% dari RKAP.

Realisasi pendapatan dan laba bersih PGEO yang melebihi RKAP, diikuti dengan alokasi belanja modal yang lebih besar. Hal ini terlihat dari realisasi belanja modal PGEO yang mencapai US$18,08 juta pada Q1 2024, lebih tinggi 136% dari kuartal yang sama tahun lalu.

“Dengan sumber daya finansial yang kuat, PGEO berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi dengan mempercepat berbagai proyek pengembangan yang ada di Indonesia maupun mencari potensi pengembangan di luar negeri,” ungkap Yurizki Rio, Direktur Keuangan PGEO. (KR)