TLKM - PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk

Rp 2.990

-20 (-0,66%)

JAKARTA – Memulai investasi di PT GoTo Gojek Topedia Tbk (GOTO) sejak Mei 2023, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan rugi sebesar Rp403 miliar per Q1 2024. Meski begitu, manajemen tidak memberikan sinyal untuk mencabut atau menghentikan investasi tersebut.

Berdasarkan Laporan Keuangan Q1 2024, TLKM memang mencatatkan penurunan tipis pada laba usaha, dari Rp11,43 triliun pada Q1 2023 menjadi Rp11 triliun pada akhir Maret lalu. Selain karena beberapa pos beban membengkak, TLKM mencatatkan kerugian yang belum terealisasi (unrealised loss) dari nilai investasi di GOTO sebesar Rp403 miliar.

Di kuartal yang sama tahun lalu, TLKM justru mencatatkan keuntungan yang belum terealisasi dari investasi sebesar Rp430 miliar. Secara total, penurunannya mencapai lebih dari Rp800 miliar dalam setahun.

Namun, pihak TLKM masih bersikeras melanjutkan investasi tersebut, bahkan meningkatkannya. “Kita belum memiliki rencana untuk melepaskan investasi kita di GOTO. Kita malah akan terus mengembangkannya untuk mendapatkan nilai maksimum dari sinergi ini,” sambung Heri Supriadi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TLKM.

TLKM mengaku tidak mencari capital gain dari investasinya di GOTO. “Tapi, hal yang lebih besar yang kami harapkan adalah adanya sinergi dengan GOTO di berbagai elemen,” sambung Supriadi pada Konferensi RUPST TLKM hari ini (3/5).

Supriadi pun mengaku bahwa sinergi ini menghasilkan nilai tambah yang terus tumbuh secara signifikan untuk TLKM sendiri. “Dan kita harapkan dapat menutup semua investasi yang sudah kita tanamkan di GOTO sebelumnya,” ucapnya lebih lanjut.

Ririek Adriansyah, Direktur Utama TLKM, menambahkan bahwa keuntungan atau kerugian akibat investasi di GOTO tidak berpengaruh kepada kinerja operasional. “Memang ada di laba bersih Telkom, tapi tidak dengan operasional,” tutupnya. (ZH)