Dividen Saratoga hanya Rp22 per lembar, buyback dibatalkan
JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), perusahaan investasi milik Erwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp22 per lembar saham.
Dengan total saham tercatat mencapai lebih dari 13 miliar lembar hingga Maret 2024 lalu, maka total dividen untuk tahun buku 2023 ini senilai Rp298,43 miliar.
Dengan kata lain, mengacu pada harga saham SRTG per pukul 13.30 WIB hari ini (16/5) sekitar Rp1,550 per lembar, maka dividend yield tahun buku 2023 hanya mencapai 1,4%.
Perlu diketahui, jumlah dividen per lembar pada tahun buku 2023 menyusut jauh dari Rp75 per lembar yang dicatatkan pada tahun buku 2022. Alokasi ini sejalan dengan rugi bersih SRTG yang membengkak hingga Rp10,2 triliun hingga akhir Desember 2023 dari laba bersih senilai Rp4,6 triliun di tahun 2022.
“Hal ini disebabkan oleh koreksi harga saham ADRO dan MDKA di tengah volatilitas pasar komoditas,” ungkap Ryan Sual, Investor Relation Saratoga, dalam Public Expose SRTG hari ini.
Berbalik dengan dividen yang dibagikan, pendapatan dividen Saratoga pada tahun 2023 justru meningkat, bahkan mencetak rekor tertinggi mencapai Rp2,8 miliar. Hampir 80% pendapatan dividen tersebut diterima dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yang menyumbang Rp2,1 miliar.
Perlu diketahui, keputusan ini dibuat mengikuti hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada hari ini (16/5). Selain persetujuan distribusi dividen, rapat juga membahas rencana buyback 75 juta saham SRTG.
Namun, secara mengejutkan, pihak manajemen mengaku tidak akan melanjutkan rencana pembelian kembali saham tersebut. “Keputusan dibuat berdasarkan hasil diskusi kami dengan OJK,” jelas Devin Wirawan, Direktur Investasi SRTG, dengan lugas, tanpa menyebutkan alasan lebih lanjut. (ZH)