Beban usaha membengkak, laba bersih Bakrie & Brothers turun 24%
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), emiten holding multisektor milik Grup Bakrie, hanya membukukan laba bersih sebesar Rp53,02 miliar pada kuartal pertama (Q1) 2024.
Perolehan tersebut turun 24% secara year-on-year (yoy) atau dari kuartal yang sama tahun lalu, di mana perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp69,96 miliar.
Padahal dari sisi top-line, pendapatan bersih BNBR tumbuh 2,27% yoy menjadi sebesar Rp854,33 miliar pada Q1 2024. Di kuartal yang sama tahun lalu, pendapatan bersih perseroan hanya sebesar Rp835,37 miliar.
Di samping itu, BNBR juga melakukan efisiensi beban pokok pendapatan hingga 4,9% yoy pada Q1 2024, menjadi sebesar Rp648,99 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp835,37 miliar.
Namun menurut laporan keuangan yang baru saja dirilis, total beban usaha BNBR pada Q1 2024 membengkak 27,9% yoy menjadi sebesar Rp148,9 miliar. Di kuartal yang sama tahun lalu, beban usaha perseroan hanya sebesar Rp116,43 miliar.
Peningkatan beban usaha tersebut juga diikuti oleh penghasilan lain-lain BNBR, yang turun hingga 69% yoy menjadi Rp19,87 miliar. Sementara itu di kuartal yang sama tahun lalu, perseroan membukukan penghasilan lain-lain yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp64,22 miliar.
Per 31 Maret 2024, total aset BNBR tercatat sebesar Rp6,98 triliun, dengan kas dan setara kas Rp658,46 miliar. Sedangkan total ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp2,72 triliun. (KR)