Berita Terbaru

Sumber Garam lepas 582 juta saham Multi Garam Utama (FOLK) ke Garam Ventura

29 Apr 2024 14:44

Sebanyak 582,06 juta lembar saham perusahaan induk kreatif and konsumen PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) dipindahtangankan pada Selasa (23/4). Melalui sekuritas PT KGI Sekuritas Indonesia, PT Sumber Garam Pratama melepas saham-saham tersebut dengan menunjukkan penurunan porsi kepemilikan dari 46,31% ke 31,56%. Sebaliknya, kepemilikan PT Garam Ventura Indonesia justru naik signifikan dari 30,73% ke 45,47%, setelah menampung sejumlah saham tersebut.

Sumber Garam lepas 582 juta saham Multi Garam Utama (FOLK) ke Garam Ventura

Volume jual asing hampir 3 miliar lembar, net foreign minus 275 juta lembar

29 Apr 2024 13:36

Pada Kamis (25/4), para investor asing terlihat lebih banyak melakukan transaksi jual saham yang menjadikan volume jual asing hampir menyentuh 3 miliar lembar. Sementara itu, volume beli asing yang tercatat hanya 2,72 miliar lembar sehingga net foreign ditutup di angka -275,24 juta lembar. Saham yang dibeli paling banyak adalah milik perusahaan digital PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebanyak 742,21 juta lembar dengan volume bersih 106,88 juta lembar, sedangkan saham dengan penjualan tertinggi adalah milik perusahaan perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang dijual 356,28 juta lembar dengan volume bersih -172,17 juta lembar.

Volume jual asing hampir 3 miliar lembar, net foreign minus 275 juta lembar

Laba WINS meroket 1.126%

29 Apr 2024 10:24

PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) mencetak laba bersih US$2,2 juta di triwulan I 2024, melejit 1.126% dari periode serupa tahun 2023 sebesar US$180 ribu. Peningkatan laba ditopang oleh pertumbuhan signifikan laba kotor pada divisi usaha kapal milik.

Laba WINS meroket 1.126%

Q1, laba Jaya Ancol terjun 71,05%

26 Apr 2024 15:24

Pada kuartal pertama (Q1) 2024, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mengumpulkan laba bersih Rp13,02 miliar, turun 71,05% dari periode serupa tahun 2023 sebesar Rp44,98 miliar. Turunnya kinerja keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, ini disebabkan penurunan pendapatan dan kenaikan beban.

Q1, laba Jaya Ancol terjun 71,05%