JAKARTA - Nasabah Silicon Valley Bank (SVB) akan mendapatkan akses atas deposito mereka pada Senin (13/3) pasca penutupan bank itu pada akhir pekan lalu (10/3).

Dikutip dari Reuters.com, pejabat The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) menyampaikan bahwa para pemilik deposito akan memiliki akses terhadap dana yang tersimpan di SVB. "Tidak ada kerugian yang terkait dengan resolusi SVB yang akan ditanggung pembayar pajak," tulis pernyataan itu.

Pernyataan itu disampaikan The Fed menyusul penutupan SVB guna memastikan tidak ada gejolak susulan sistemik terhadap sistem keuangan di AS. SVB kini di bawah pengawasan California Department of Financial Protection & Innovation and FDIC pasca tragedi itu.

SVB dinyatakan tidak sanggup memenuhi kecukupan modal setelah sebelumnya pada Rabu (8/3) menyampaikan ke publik memerlukan US$ 2,25 miliar guna menopang neraca keuangannya. Dalam 48 jam kemudian, kejayaan bank yang didirikan pada 1983 di Santa Clara, California AS ini, meredum.

Penutupan SVB berdampak pada bursa sejumlah negara di kawasan Asia dan Eropa. Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,4% pada penutupan di London, penutupan terbesar sejak awal Januari 2023. Bursa Hang Seng, Hong Kong, merosot 3%, Shanghai China melandai 1,4%, Kospi Korea turun 1%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi negatif 0,51%. (LK)