CCSI - PT. Communication Cable Systems Indonesia Tbk

Rp 392

-18 (-4,39%)

JAKARTA – Sebagai satu-satunya produsen kabel bawah laut di Indonesia, PT Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI) kini mengalihkan anggaran belanja modalnya untuk ekspansi pabrik produksi kabel tersebut.

Berdasarkan paparan Irawan Palilingan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan CCSI, perusahaan akan menggunakan kombinasi fasilitas bank dan kas internal untuk mendanai pembangunan pabrik submarine cable tersebut. “Kami belum bisa menyebutkan jumlah anggaran belanja modal yang disiapkan untuk pabrik ini. Namun, yang pasti jumlahnya lebih dari Rp 50 miliar,” tambah Sukarnen, Wakil Direktur Utama CCSI.

Pabrik produksi ini diproyeksikan akan menangani produksi 7.000 km kabel bawah laut, dan akan selesai dibangun pada kuartal ketiga (Q3) tahun ini.

Sementara itu, pada tahun 2020, CCSI memulai proyek sistem komunikasi kabel laut (SKKL) untuk Jawa-Bali. Namun, walaupun proyek ini telah rampung, SKKL ini belum bisa menghasilkan pendapatan tetap akibat terhambat perizinan komersialisasi. “Kami optimis tahun ini tetap ada kemajuan dan perizinannya sudah turun,” ucap jajaran direksi perseroan saat ditemui di Paparan Publik Tahunan CCSI di Slipi hari ini (24/3). SKKL ini dikabarkan telah menghabiskan Rp 18-20 miliar dari total hasil IPO-nya di tahun 2019.

Akibat fokusnya pada investasi submarine cable ini, tahun ini, untuk pertama kali setelah debutnya di bursa pada tahun 2019, CCSI tidak akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022. “Kami berterima kasih pada investor kami atas pengertiannya. Pada intinya, dana ini akan digunakan untuk investasi ekspansi kami juga,” ujar Sukarnen. (ZH)