JAKARTA – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mempersiapkan dana IPO untuk pembangunan fasiltas pemrosesan nikel demi mencapai realisasi ekspansi ke industri hilir.

Berdasarkan pemaparan jajaran direksi saat ditemui di Due Diligence Meeting & Public Expose MBMA hari ini (30/3), fasilitas pemrosesan nikel tersebut termasuk fasilitas HPAL, konverter nikel matte, dan fasilitas produksi asam sulfat lewat proyek Acid Iron Metal I (AIM I). MBMA berencana membangun dua unit pabrik HPAL berkapasitas total 120 ribu ton per tahunnya, dan telah meneken kontrak dengan CATL untuk membangun salah satu pabrik tersebut berkapasitas 60 ribu ton.

"Kami masih berada pada fase awal untuk berekspansi ke industri hilir," ungkap Devin Ridwan, Direktur Utama MBMA. "Saat ini fokus kami adalah menyelesaikan proyek yang sedang dibangun dan mengintegrasikannya dengan tambang SCM. Dana IPO akan memastikan proses ini berjalan tepat waktu dan optimal,” tambahnya.

Hingga saat ini, MBMA masih bergantung pada hasil Nickel Pig Iron (NPI) dari smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), yang memiliki kapasitas terpasang 38.000 Ni per tahun. Setelah ekspansi RKEF tambahan, serta integrasi dengan tambang SCM dan proyek AIM I, MBMA diproyeksikan akan mampu menghasilkan 88.000 Ni per tahun, ditambah dengan 1.2 juta ton asam sulfat per tahun. (ZH)