JAKARTA - Badische Anilin und Sodafabrik/Baden Aniline and Soda Factory (BSAF) menyatakan komitmen investasi di ekosistem baterai mobil di Indonesia kisaran US$ 2,6 miliar. Keinginan investasi perusahaan berbasis di Eropa ini terungkap dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Hannover, Jerman, kemarin (16/4).

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan BASF menyampaikan minat investasi di ekosistem mobil di Maluku Utara kepada Presiden Jokowi. "Proses pembangunannya akan dimulai pada akhir tahun 2023," katanya dalam siaran pers dikutip, Senin (17/4).

Menurut Bahlil, BASF akan bekerjasama dengan perusahaan Prancis, Eranet guna menciptakan ekosistem baterai mobil dan mengimplementasikan praktik environment, social, dan governmetn (ESG), dan menggunakan energi hijau.

Selain itu, terdapat perusahaan lainnya di Eropa yang menyatakan keinginan berinvestasi yakni, Volkswagev via PowerCo. Volkswagen akan memabngun ekosistem baterai bekerjasama dengan sejumlah perusahaan nasional.

Menurut Dia, momentum kunjungan Presiden Jokowi ke Hannover, Jerman guna menunjukkan Indonesia terbuka dengan peluang investasi bagi perusahaan dari seluruh dunia. (LK)