JAKARTA – Bersama Digital Data Centres (BDDC) resmi melangsungkan topping-off data centre terbarunya, JST1, di bilangan Jakarta Timur hari ini (21/11). Kehadiran data centre pusat kota ini kembali menawarkan solusi untuk permintaan infrastruktur digital yang meningkat karena melonjaknya konsumsi internet masyarakat Indonesia.

Setyanto Hantoro, Komisaris BDDC, mengatakan bahwa penyelesaian JST1 berjalan sesuai dengan target dan dalam jangka waktu yang sudah direncanakan. Perlu diketahui bahwa pembangunan JST1 telah dimulai pada bulan Agustus 2022.

"Tujuan kami dengan data centre ini adalah menyediakan platform kolaborasi antara pemain-pemain industri digital, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi digital," tambah Hantoro. Ia juga kemudian menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah dan asosiasi untuk perkembangan digital ini.

Hal ini diamini oleh Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia, yang turut menyemarakkan proses topping-off JST1 hari ini. "Transformasi digital tentunya membutuhkan infrastruktur digital yang kuat; potensi data centre di Indonesia ini besar sekali," sambungnya.

Sementara itu, Muhammad Arif, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), menegaskan pentingnya kolaborasi antara ISP dan pemilik data centre yang dikawal oleh solusi dari pemerintah. "Hingga kini, pemerataan penggunaan internet sudah mencapai 78%, dan sudah tembus 1.008 ISP. Namun, kita juga harus berbicara tentang kualitasnya," ungkapnya.

Menurut Arif, kini traffic data internet di Indonesia sudah mencapai 6,8 TB. Ia juga mengakui bahwa melalui kerja sama jangka panjang bersama BDDC, APJII tengah merancang langkah-langkah untuk menangani padatnya traffic data di Indonesia. (ZH)