KLBF - PT. Kalbe Farma Tbk

Rp 1.490

+5 (+0,34%)

JAKARTA - Meski pendapatan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 6,5% di triwulan III 2023, namun laba bersih melandai 16,9% dibandingkan periode serupa tahun lalu. Penurunan ini dipengaruhi kondisi transisi pasca pandemi COVID-19.

Dalam siaran pers dikutip Rabu (22/11), Kartika Setiabudy, Chief Financial Officer (CFO) PT Kalbe Farma Tbk (CFO) menyampaikan pendapatan tercatat Rp 22,56 triliun, naik dari Rp 21,18 triliun di triwulan III 2022. Laba kotor Rp 8,90 triliun, naik dari Rp 8,73 triliun.

"Walaupun menghadapi kondisi pasar yang menantang, perusahaan yakin industri kesehatan tetap akan bertumbuh dalam jangka panjang seiring dengan meningkatnya kesadaran kesehatan," katanya.

Di triwulan III 2023, kontributor pendapatan utamanya dari segmen distribusi dan logistik Rp 8 triliun, nutrisi Rp 5,89 triliun, obat resep Rp 5,79 triliun, dan produk kesehatan Rp 2,86 triliun. Pada periode serupa tahun 2022, segmen distribusi dan logistik menyumbang pendapatan Rp 7,57 triliun, nutrisi Rp 5,75 triliun, obat resep Rp 4,40 triliun, dan produk kesehatan Rp 3,26 triliun.

Disampaikannya perusahaan merevisi pertumbuhan pendapatan naik kisaran 5%-7% dan laba bersih melandai 12%-15% hingga akhir tahun ini. "Perusahaan berkomitmen menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku lewat pengelolaan harga dan portofolio," katanya. (LK)