BJBR - PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

Rp 1.010

-5 (-0,49%)

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) melaporkan penurunan signifikan pada laba bersihnya hingga 25% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,7 triliun pada akhir 2023. Di sisi lain, distribusi kreditnya naik 7% yoy menjadi Rp116,3 triliun.

Berdasarkan Laporan Keuangan tahun 2023 yang dikutip hari ini (5/3), pendapatan bunga dan syariah BJBR juga menanjak tipis 4,6% yoy menjadi Rp14,26 triliun. Namun, beban bunga dan bagi hasil syariah membengkak 37,6% yoy menjadi Rp7,2 triliun.

Melonjaknya beban tersebut membuat pendapatan bunga dan syariah bersih turun hingga 16% yoy menjadi Rp7,06 triliun, dan terus merosot hingga laba bersihnya jatuh 25% yoy menjadi Rp1,7 triliun dari Rp2,25 triliun yang tercatat pada tahun 2022.

Per Desember 2023, pendapatan bersih segmen konvensional (Rp5,64 triliun) jauh mengalahkan segmen syariah (Rp574 miliar). Namun, menariknya, laba bersih BJBR pada akhir tahun 2023 justru ditopang oleh segmen syariah, dengan kontribusi mencapai Rp1,2 triliun, sementara segmen konvensional malah merugi Rp369 miliar.

Secara keseluruhan, kredit yang disalurkan BJBR naik 7% yoy, dari Rp108,34 triliun menjadi Rp116,3 triliun pada akhir 2024.

Pinjaman yang disalurkan pada pihak berelasi mendominasi, tercatat sebesar Rp710,25 miliar. Sementara itu, pinjaman pada pihak ketiga turut naik menjadi Rp115,6 triliun. Sayangnya, NPL gross dan net tampak meningkat di akhir 2023 menjadi 1,35% dan 0,75%. (ZH)