JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing yang keluar (outflow) sejak awal 2025 hingga pekan lalu (10/4) telah mencapai Rp12,31 triliun. Realisasi ini berbeda dengan dua pekan lalu (26/3) sebelum libur lebaran, yang mencatatkan inflow Rp4,96 triliun.

Mengutip siaran pers BI pada Senin (14/4), Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menyampaikan modal asing mencatatkan net outflow sebanyak Rp32,48 triliun di pasar saham.

Sementara dan net inflow asing mencapai Rp20,16 triliun, dengan rincian ke instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp7,11 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp13,05 triliun.

Sepanjang pekan lalu (8-10/4), total modal asing keluar Rp24,04 triliun, yang terdiri atas SRBI Rp10,47 triliun, SBN Rp7,84 triliun, dan saham Rp5,73 triliun.

Sebelum libur panjang lebaran dan perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China sejak awal April, BI masih mencatatkan modal asing masuk sejak awal tahun 2025. Misalnya, sejak awal tahun 2025 hingga 26 Maret, modal asing masuk sebanyak Rp4,9 triliun, yang diperoleh dari asing jual Rp32,02 triliun dan beli neto Rp27,06 triliun. Modal asing masuk terdiri atas SBN Rp16,08 triliun dan SRBI Rp10,98 triliun.

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun per (10/4) berada di level 113,35 basis point (bps), naik dari 4 April 2025 sebesar 105,75 bps. (LK)