RI dan Australia perkuat hubungan bilateral

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Australia perkuat hubungan dagang bilateral merespons ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Mengutip The Canberra Times pada Senin (14/4), Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers, mendiskusikan hubungan dagang antar dua negara pada Sabtu (12/4) sore.
Diskusi tersebut menyikapi kenaikan tarif impor oleh AS terhadap sejumlah negara mitra dagang, yang berimbas secara global di seluruh kawasan, khususnya Asia dan Australia.
"Strategi kami merespons peningkatan tensi perdagangan agar lebih tangguh, pasar lebih beragam, dan keterlibatan yang lebih luas di kawasan. Itulah inti dari semua percakapan kami," kata Chalmers.
Sebelum berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia, Pemerintah Australia telah menyampaikan hal yang sama dengan Korea Selatan dan Inggris, meski AS menghentikan sementara implementasi kebijakan kenaikan tarif impor.
Kebijakan kenaikan tarif impor oleh Donald J. Trump, Presiden AS pada pekan lalu (2/4) telah memicu respons balasan kenaikan tarif oleh China.
Dalam rentang sepekan setelahnya, AS menaikkan tarif berkali-kali ke China hingga 145% dan China membalas kenaikan tarif menjadi 125%. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan terjadinya resesi global yang akan melanda seluruh kawasan di dunia. (LK)