INTP - PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

Rp 5.600

-50 (-1,00%)

JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalokasikan dana hingga Rp2,25 triliun untuk melaksanakan aksi pembelian kembali saham (buyback), setelah manajemen menilai bahwa harga saham INTP saat ini berada dalam kondisi undervalued, atau lebih rendah dari nilai wajarnya.

Dani Handajani, Corporate Secretary INTP, menjelaskan aksi buyback ini merupakan langkah strategis untuk menambah nilai bagi pemegang saham serta menjadi bukti keyakinan manajemen terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

“Perseroan saat ini berada dalam posisi net-cash, dan kami yakin buyback tidak akan berdampak negatif terhadap pendapatan, pembiayaan, maupun pertumbuhan ke depan,” jelas Dani, dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (15/4).

Dana buyback sebesar Rp2,25 triliun ini akan sepenuhnya bersumber dari kas internal perusahaan dan mencakup seluruh biaya, termasuk komisi perantara perdagangan efek serta biaya lain yang timbul.

Jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari total modal disetor, yang saat ini tercatat sebesar Rp1,84 triliun, atau setara dengan 3,68 miliar lembar saham.

Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Mei 2025, dan pelaksanaan buyback dijadwalkan mulai 22 Mei 2025 hingga 21 Mei 2026.

Jika dana telah habis atau jumlah saham telah mencapai batas maksimal, INTP akan menghentikan pelaksanaan buyback dan menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik.

Pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (15/4), hingga pukul 09.05 WIB, harga saham INTP menguat 5.88% atau +300 poin di level Rp5,400. Dalam sebulan, sahamnya konsisten naik dan melonjak 20.59%. Namun, dalam tiga bulan terakhir, harganya merosot hingga 9.80%. (EF)