JAKARTA – Komoditas emas telah menyerap investasi sebesar US$80 miliar secara year-to-date (ytd) atau sejak awal tahun ini, mendorong harga logam mulia ini tembus ke level tertinggi sepanjang sejarah.

Data yang dihimpun dari Global Investment Strategy Bank of America (BofA) itu, menunjukkan net inflow ke komoditas emas secara ytd pada 2025 bahkan 2 kali lipat melebihi angka full year 2020.

“Investor kini menuangkan uang mereka untuk emas, karena ketidakpastian pasar semakin meningkat,” tulisThe Kobeissi Letter (TKL), firma analisis pasar global, dalam akun X resminya. 

Tingginya net inflow ke komoditas emas, menurut TKL, tutut mendorong harga emas melesat 22% ytd dan mengalahkan return mayoritas instrumen investasi lainnya.

“Harga emas juga mencatatkan rekor tertinggi sebanyak 52 kali dalam setahun, mencatatkan rekor terbaiknya dalam 12 tahun,” terakhir.

Pada perdagangan Rabu (16/4) kemarin, harga emas menyentuh rekor tertingginya sepanjang sejarah ke level US$3.340,62 per ons di pasar spot. Selama sehari perdagangan, harga emas menguat 2,73%.

Sementara itu indeks dolar AS (US$) pada perdagangan Rabu melemah 0,86% ke level 99,36. Dalam sebulan terakhir, indeks pengukur kekuatan US$ terhadap sejumlah mata uang negara lain ini, telah ambles 4,21%. (KR)