Tarif melonjak, China hentikan impor LNG dari Amerika

JAKARTA - China menangguhkan semua impor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat selama lebih dari sepuluh minggu.
Tarif baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat gas Amerika tidak bisa dijual di pasar China.
Menurut data Financial Times, pengiriman LNG terakhir dari AS adalah sebuah tanker 69.000 ton dari Corpus Christi,Texasm yang tiba di provinsi Fujian, China, pada 6 Februari.
Sebuah pengiriman kedua yang ditujukan ke China dialihkan ke Bangladesh setelah gagal berlabuh sebelum tarif 15% mulai berlaku pada 10 Februari.
Tarif itu kemudian dinaikkan Amerika menjadi 49%, secara efektif membuat harga LNG AS tidak kompetitif di China.
"Akan ada konsekuensi jangka panjang," kata Anne-Sophie Corbeau dari Pusat Kebijakan Energi Global Universitas Columbia, seperti dikutip The Times of India (18/4).
Dia menambahkan, "Saya tidak berpikir importir LNG China akan pernah mau menandatangani kontrak LNG AS baru."
Penghentian pembelian LNG seperti saat ini mirip dengan kejadian serupa selama masa jabatan pertama Presiden AS Donald Trump. Saat itu, China bekukan pembelian LNG lebih dari setahun.
Analis memperingatkan bahwa penghentian kembali dapat mempengaruhi kelangsungan proyek infrastruktur LNG besar di AS dan Meksiko, terutama yang mengandalkan investasi China dan kontrak jangka panjang.
Perselisihan perdagangan telah semakin mendorong China untuk beralih ke sumber energi Rusia.
"Saya tahu pasti bahwa ada banyak pembeli. Begitu banyak pembeli yang meminta kedutaan untuk membantu menjalin kontak dengan pemasok Rusia," kata Zhang Hanhui, Duta Besar China untuk Rusia.
Bagi China, Rusia sekarang menjadi pemasok LNG terbesar ketiga setelah Australia dan Qatar. Saat ini yang sedang berlangsung adalah pembahasan tentang pembangunan pipa Power of Siberia 2, yang akan memperkuat aliansi energi ini. (MT)