Kinerja SBN terjaga di triwulan I

JAKARTA - Kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) tetap terjaga di tengah ketidakpastian global dan perang tarif China Amerika Serikat (AS).
Mengutip siaran pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada Kamis (24/4), imbas hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark tenor 10 tahun tercatat turun 2,0 basis point (bps) ke level 7,00% sejak awal tahun hingga akhir Maret 2025 (year-to-date).
Kepemilikan investor nonresiden meningkat sebesar Rp15,23 triliun sejak awal tahun hingga 27 Maret 2025. Pergerakan yield pada triwulan I 2025 salah satunya dipengaruhi oleh ekspektasi tekanan inflasi AS dan kebijakan Trump yang mengenakan tarif lebih rendah kepada negara-negara partner dagang selain Tiongkok.
Pada perdagangan hari pertama SBN pascalibur panjang Idul Fitri (8/4), yield SUN tercatat naik 5,2 bps secara ke level 7,08% sejak awal tahun. Namun pada 22 April 2025, yield SUN kembali terkoreksi 4,5 bps ke level 6,98% sejak awal tahun.
Dari sisi kepemilikan, hingga 22 April 2025, investor nonresiden masih tercatat net buy sebesar Rp12,78 triliun, yang menunjukkan bahwa porsi kepemilikan asing sebesar 14,25%.(LK)